![]() |
Azale Nishfy Nabila via Kreatormerdeka.com |
Menulis sering dianggap sekadar hobi
atau bahkan pekerjaan profesional. Namun, bagi Azalea Nishfy Nabila,
menulis jauh lebih dalam dari itu: ia adalah sahabat, obat, sekaligus
pengingat.
Dalam Ruang Kreator Episode #10,
Azalea berbagi kisah pribadinya tentang bagaimana menulis menjadi ruang untuk
pulih, bertumbuh, dan mengenal diri lebih dekat.
Awal
Mula: Dari Kehilangan Menjadi Cinta pada Menulis
Perjalanan Azalea dalam menulis justru
dimulai dari sebuah kehilangan. Saat duduk di bangku SMK, ia mengalami putus
cinta pertamanya. Rasa sepi membuatnya mencari pelarian, dan perpustakaan
menjadi rumah kedua. Dari kunjungan rutin ke perpustakaan, Azalea terpilih
mengikuti kunjungan ke Perpusnas.
Di sana, ia mendapat tantangan membuat
video berisi puisi. Untuk pertama kalinya, ia menuangkan isi hati menjadi
sebuah karya. Dari kesedihan, lahirlah titik awal yang mempertemukannya dengan
dunia menulis.
“Dari momen itu aku sadar, ternyata
dari kesedihan justru bisa lahir peluang untuk belajar, berkembang, dan lebih
mengenal diri sendiri.”
Menulis
Sebagai Cermin Diri
Bagi Azalea, menulis adalah cara untuk
bercermin. Lewat jurnal malamnya, ia sering menemukan emosi-emosi yang tak
disadari sebelumnya—kekecewaan, kemarahan, bahkan luka lama.
“Lewat tulisan, aku belajar mengenali
emosi yang sering aku abaikan. Semakin sering menulis, semakin aku mengenal
siapa diriku sebenarnya.”
Tulisan menjadi ruang aman, tempatnya
bisa jujur tanpa takut dihakimi. Ia menyebut menulis sebagai “psikolog gratis”
yang selalu siap menerima tanpa menghakimi.
Komunitas
yang Menguatkan
Selain menulis sendiri, Azalea juga
aktif di Sahabat Literasi. Di sana ia menemukan motivasi, relasi, dan
semangat baru.
“Aku gampang kehilangan semangat kalau
sendirian. Di komunitas, aku nggak merasa sendiri. Ada energi saling dukung dan
perspektif baru.”
Lewat komunitas, Azalea juga mulai
berani menantang diri. Dari antologi puisi, kini ia tengah mengerjakan buku
tunggal yang lebih personal.
Menulis:
Milik Semua Orang
Menariknya, Azalea menekankan bahwa
menulis bukan hanya milik “penulis profesional”.
“Menulis itu bukan soal profesi, tapi
soal ekspresi. Sama seperti olahraga, kamu nggak harus jadi atlet profesional
untuk bisa olahraga.”
Menurutnya, setiap orang bisa
menjadikan menulis sebagai ruang menemukan diri. Tak perlu menunggu tulisan
bagus, karena proseslah yang membuat kita bertumbuh.
Pesan
untuk Anak Muda
Untuk anak muda yang masih ragu
menulis, Azalea memberi pesan sederhana tapi kuat:
“Mulai saja. Jangan tunggu sampai
bagus. Dengan menulis tanpa takut salah, kamu akan menemukan gaya dan suaramu
sendiri.”
Perjalanan
yang Masih Panjang
Bagi Azalea, menulis adalah perjalanan
yang masih akan terus berjalan. Dari menulis untuk diri sendiri, kini ia ingin
berbagi dengan orang lain. Harapannya, buku yang sedang ia kerjakan bisa
menjadi teman bagi siapa saja yang pernah merasa kehilangan arah.
Dan jika harus dirangkum dalam tiga
kata, inilah arti menulis bagi Azalea:
✨ Sahabat, Obat, Pengingat.
Promosikan
Karyamu Lewat Program RUANG KREATOR!
Kamu juga kreator muda yang punya karya
tulis, film pendek, puisi, lagu, atau apapun yang layak disuarakan?
🎨 Logo Ruang Kreator
via Kreatormerdeka.com
Gabung dan tampil di RUANG KREATOR
bareng kreator-kreator inspiratif lainnya seperti Azalea Nishfy Nabila!
📩 Langsung aja DM ke
Instagram @kreatormerdeka
✨ Siapa tahu, giliran ceritamu yang
menginspirasi Indonesia.
👉 Tonton
obrolan lengkapnya di Ruang Kreator Episode #8 melalui
YouTube: