![]() |
Henry Setiawan Penulis Novel Misteri Laskar via Kreatormerdeka.com |
Siapa bilang keterbatasan fisik jadi penghalang untuk berkarya?
Henry Setiawan, penulis tunanetra asal Tangerang yang kini tinggal di Bandar
Lampung, membuktikan sebaliknya. Lahir pada 6 Februari 2005, kesehariannya
diisi dengan menulis dan mengelola komunitas literasi daring bernama Literasi
Tanpa Batas (LINTAS).
Awal
Mula Menemukan Dunia Menulis
Minatnya terhadap
menulis muncul tahun 2022, ketika sedang mengedit naskah drama untuk tugas
sekolah. Saat itu pandemi COVID-19 belum sepenuhnya selesai. Ia sempat ingin
mempublikasikan naskah tersebut di aplikasi novel online, tapi rencana itu
gagal.
“Mungkin karena nggak
bisa posting naskah itu ke aplikasi novel online, saya kepikiran nulis novel
sendiri,” kenangnya.
Tantangan terbesar
waktu itu adalah menyelesaikan bab pertama. Ia belum tahu cara bikin outline,
jadi nulisnya agak tersendat. Tapi rasa percaya diri bikin ia tetap lanjut,
meskipun pernah juga ngerasa ragu.
Perjalanan
Menulis Novel Misteri LASKAR
![]() |
Logo Lentera App via Lentera App |
Ia memang suka
genre misteri sejak dulu, jadi waktu ide LASKAR muncul, rasanya langsung
klik. Awalnya bikin outline untuk cerita lain, tapi kemudian ia ubah
jadi cerita misteri dengan sentuhan horor.
Sebelum terbit di Lentera App, ia sempat mempertimbangkan platform lain, tapi
akhirnya pilih Lentera karena gratis dan mudah diakses.
Menulis
di Proyek Antologi Soul Family
Selain Misteri LASKAR, ia juga ikut proyek antologi Soul Family bareng Komunitas Sahabat
Literasi. Isinya adalah cerpen-cerpen inspiratif dengan genre slice of life.
“Nyari idenya agak susah karena jarang baca genre itu,” katanya.
Meski sulit, pengalaman ini bikin ia belajar menulis di luar zona nyaman.
Peran
Komunitas Literasi
Bergabung dengan
komunitas literasi banyak membantu perjalanannya. Dari LINTAS, ia belajar
penggunaan tanda baca yang benar. Dari Sahabat Literasi, ia dapat insight
menulis yang berguna, terutama saat menggarap Soul Family.
Teknologi
Penunjang untuk Menulis
Sebagai penulis
tunanetra, ia mengandalkan ponsel dengan screen reader bernama TalkBack.
Sekarang ia menulis lewat Google Dokumen, sedangkan dulu menggunakan aplikasi
Writer Plus. Belum ada tips teknis khusus, karena produktivitasnya masih sangat
dipengaruhi mood.
Inspirasi,
Motivasi, dan Cara Mengatasi Jenuh
Ia nggak punya satu
tokoh penulis idola tertentu. Tapi kalau lagi jenuh, biasanya ia dengerin
musik atau istirahat sejenak.
Soal makna “berdaya lewat karya”, ia masih belum nemu definisi pasnya. Tapi
kalau dilihat dari perjalanannya, mungkin itu artinya tetap berkarya meski
ada keterbatasan.
Pesan
untuk Kreator yang Punya Keterbatasan
Pesan Henry simpel:
“Coba aja dulu pake alat yang ada. Di HP udah ada TalkBack. Nulis juga bisa pake
Google Dokumen. Jangan lupa sering baca juga.”
Rencana
Ke Depan
Untuk karya
selanjutnya, kemungkinan ia akan kembali menulis genre horor atau mencoba
sesuatu yang baru. Yang pasti, ia akan terus berkarya dan belajar.
💡
Kesimpulan
Kisah Henry Setiawan mengingatkan bahwa menulis adalah ruang tanpa batas.
Dengan kemauan, kreativitas, dan dukungan teknologi, keterbatasan fisik tidak
lagi menjadi alasan untuk berhenti berkarya.
🎤
Promosikan Karyamu Lewat Program RUANG KREATOR!
Kamu juga kreator muda yang punya karya tulis, film pendek, puisi, lagu, atau
apapun yang layak disuarakan?
![]() |
Logo Ruang Kreator via Kreatormerdeka.com |
Gabung dan tampil di RUANG
KREATOR bareng kreator-kreator inspiratif lainnya seperti Henry Setiawan!
📩
Langsung aja DM ke Instagram @kreatormerdeka
Siapa tahu, giliran ceritamu yang menginspirasi Indonesia.