Dari Buku ke Karya, Dari Membaca ke Berdaya

Leo Ikals saat menyampaikan materi via Kreatormerdeka.com

Di Kreator Merdeka, kami percaya satu hal sederhana, setiap proses besar selalu dimulai dari keberanian untuk memulai. 

Pagi tadi, di halaman SDN Sumur Wuluh, Pulo Ampel, kami melihat keberanian itu hadir dalam bentuk yang paling jujur—anak-anak yang berani membuka buku, membaca halaman pertama, dan bertanya dengan rasa ingin tahu yang utuh. Kehadiran Perpustakaan Keliling Perpustakaan Daerah Provinsi Banten, bersama IKMBP, menjadi pijakan awal dari proses panjang itu.

Bagi kami, literasi bukan sekadar kemampuan membaca. Ia adalah pintu masuk bagi anak-anak untuk mengenal dunia, mengenal dirinya, dan kelak berani mengekspresikan gagasan melalui karya.

 

Ruang Tumbuh Itu Bernama Literasi

Leo Ikals bersama ketua IKMBP via Kreatormerdeka.com

Kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) IKMBP 2025. Namun lebih dari itu, ia adalah contoh nyata bagaimana sebuah ruang tumbuh bisa dihadirkan secara konkret—bahkan di halaman sekolah dasar. Ketua IKMBP, Fahmi Adam, mengungkapkan keberdayaan dimulai dari kemampuan literasi yang baik.

"Hal kecil untuk melatih kemampuan literasi adalah dengan membaca. Karena membaca merupakan cara tercepat untuk belajar dari para pemikir-pemikir hebat."

Anak-anak tidak diminta menjadi hebat hari itu. Mereka hanya diajak berani mulai: membaca satu buku, mendengar satu cerita, dan merasakan bahwa belajar bisa menyenangkan. Dari situlah proses bertumbuh dimulai.


Membaca, Konsistensi, dan Proses Panjang

Suasana acara via Kreatormerdeka.com


Sebagai Duta Baca Provinsi Banten, Suherman (Leo Ikals)—yang juga merupakan founder Kreator Merdeka—menyampaikan pesan yang sejalan dengan nilai yang kami pegang.

“Jika kita ingin Banten hebat, maka kita harus memulainya dengan Banten yang berliterasi. Anak-anak perlu dikenalkan dengan buku lewat pengalaman yang menyenangkan agar membaca tumbuh menjadi kebiasaan.”

Bagi kami, kebiasaan adalah kunci. Tidak ada jalan pintas dalam literasi—sebagaimana tidak ada jalan pintas dalam berkarya. Yang ada adalah pendampingan, konsistensi, dan lingkungan yang saling menguatkan.

 

Kami Tidak Menjanjikan Jalan Pintas

Foto bersama via Kreatormerdeka.com


Kreator Merdeka tidak hadir untuk menjanjikan hasil instan. Kami hadir untuk menyediakan panduan, membangun komunitas, dan menghadirkan pijakan nyata agar setiap orang—termasuk anak-anak—tidak merasa sendirian dalam proses belajarnya.

IKMBP x Perpusda Banten via Kreatormerdeka.com


Kolaborasi antara mahasiswa, sekolah, pemerintah daerah, dan pegiat literasi seperti yang terjadi di Pulo Ampel ini adalah bentuk nyata dari pijakan itu. Sebuah ekosistem yang memungkinkan proses tumbuh berjalan secara alami.


Dari Buku ke Karya, Dari Membaca ke Berdaya

Pihak sekolah menyambut kegiatan ini dengan harapan besar agar literasi terus hadir secara berkelanjutan. Harapan yang sama juga kami bawa: bahwa suatu hari nanti, anak-anak ini tidak hanya menjadi pembaca, tetapi juga penulis, pemikir, dan kreator yang berdaya lewat karyanya. Dan di situlah posisi kami di Kreator Merdeka—menjadi ruang tumbuh, menemani proses, dan percaya bahwa setiap karya besar selalu lahir dari satu langkah kecil yang berani dimulai.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama