Nulis Banyak Tapi Gak Pernah Jadi Buku? Yuk Ngobrol di Ruang Kreator!

 

E-Poster Ruang Kreator via Kreatormerdeka.com

“Draft gue numpuk. Tapi gak ada yang kelar.”

Kalau kamu pernah ngomong kayak gini, berarti kamu gak sendirian.

Banyak dari kita yang suka nulis. Di notes HP, di Google Docs, bahkan di caption Instagram. Tapi kenapa ya, tulisan-tulisan itu sering cuma berhenti jadi draft? Gak selesai, gak dikirim, gak diterbitkan. Lama-lama malah dilupain.

Kalau kamu ngerasain hal yang sama, mungkin ini saatnya ngobrolin kenapa kita mandek, dan gimana caranya mulai nulis sampai tuntas.

1. Nulis Gak Butuh Izin. Tapi Butuh Niat

Nulis butuh niat via Kreatormerdeka.com

Kadang kita terlalu sibuk mikir:

"Emang tulisan gue layak dibaca?"
"Siapa yang mau nerbitin?"
"Kalau jelek gimana?"

Padahal, gak ada yang bisa bilang tulisan kamu bagus atau jelek kalau kamu gak pernah nyelesein satu pun.

Banyak penulis besar juga mulai dari naskah yang ditolak, tulisan yang dicemooh, atau cerita yang mereka sendiri gak yakin. Tapi bedanya, mereka berani selesaikan.

2. Jangan Tunggu Mood, Bangun Kebiasaan

Nulis gak butuh mood via Kreatormerdeka.com

Nulis itu bukan soal nunggu inspirasi turun dari langit.

Nulis itu soal kebiasaan.
Setiap hari, sedikit aja. 10 menit. 200 kata. 3 paragraf. Yang penting jalan.

Mau tau kenapa tulisan kamu gak kelar-kelar?
Karena kamu cuma nulis saat lagi semangat.
Coba mulai nulis meski gak mood. Lihat bedanya.

3. Kamu Gak Perlu Sempurna, Kamu Perlu Selesai

Nulis jelek lebih baik daripada tida nulis via Kreatormerdeka.com

Ini dia jebakan penulis Gen Z (dan juga penulis senior):

"Kalimat ini kurang cakep."
"Ending-nya masih absurd."
"Aku revisi dulu deh, nanti aja dilanjutin."

Terjebak di “kesempurnaan” bikin kita gak kemana-mana.
Tips: Tamatkan dulu. Jelek gak apa-apa. Nanti bisa diedit.

Buku yang jelek tapi selesai > tulisan bagus yang cuma jadi draft.

 4. Tulis Buat Siapa?

Nulis aja dulu via Kreatormerdeka.com

Kalau kamu terus mikir “ini cocok buat orang lain gak ya?”, kamu bakal capek sendiri.

Mulailah nulis buat dirimu sendiri.
Biar jujur. Biar lepas. Biar kamu nemuin suaramu sendiri.

Karena anehnya, justru saat kamu tulis dengan jujur, pembaca malah lebih relate.

5. Tulisanmu Layak Dibaca, Tapi Harus Kamu Selesaiin Dulu

Tulisan yang bagus adalah tulisan yang selesai via Kreatormerdeka.com

Tanya ke diri sendiri:

Kamu nulis karena pengen keliatan keren?
Atau karena kamu emang punya sesuatu yang pengen kamu sampaikan?

Kalau kamu punya pesan, ide, atau cerita yang penting buat kamu — selesaikan.
Biar gak cuma kamu yang baca, tapi juga orang-orang yang mungkin butuh itu.

Penutup: Yuk, Berani Nuntasin!

Nulis itu bukan soal jago. Tapi soal berani mulai dan berani nuntasin.
Gak semua orang bisa menyelesaikan naskah, tapi kamu bisa jadi salah satunya.

Dan kalau kamu butuh ruang buat ngobrol, curhat, atau cari semangat bareng sesama penulis, kamu bisa ikut Live IG kami di:

📅 Jum’at 11 Juli 2020
📍 Instagram @kreatormerdeka
🎙 Ruang Kreator #2: Dari Nulis Diam-diam, Jadi Buku Beneran: Cerita Widiyah & Fluida Rasa

Cover buku Fluida Rasa karya Widiyah via Kreatormerdeka.com

Di Ruang Kreator #2 live Instagram ini kamu akan bertemu dengan seorang kreator muda dibidang kepenulisan yakni  Widiyah penulis novel Fluida Rasa dan dipandu langsung oleh Leo Ikals Founder Kreator Merdeka yang juga merupakan seorang penulis.

Sampai ketemu di sana — dan semoga tulisanmu gak berhenti di draft lagi.

Salam berdaya lewat karya!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama